Dinkes Banten Anggap Kelangkaan Obat di Apotek Karena Banyaknya Pasien yang Isoman

Jumat, 9 Juli 2021 14:04 WIB

Share
Juru bicara Satgas Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)
Juru bicara Satgas Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID-- Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menilai kelangkaan obat-obatan di sejumlah apotek beberapa pekan terakhir ini karena banyaknya pasien Covid-19 yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman).

"Ada sekitar 2.000 lebih pasien Covid-19 yang sedang Isoman di Provinsi Banten," katanya, Jumat (9/7/2021).

Ati menambahkan, para pasien yang Isoman ini hampir setengahnya membutuhkan obat yang harus mencari sendiri di apotek, namun mereka kesulitan karena sekarang sudah mulai terjadi kelangkaan.

"Kami terus berkordinasi dengan pemerintah pusat agar mereka bisa mudah mendapatkan obat dengan harga yang wajar," ucapnya.

Menurut Ati, izin edar obat-obatan regulasinya ada di pemerintah pusat, namun daerah bisa mendorong bagaimana obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien yang Isoman ini tidak menjadi langka di pasaran.

"Hari Senin besok kami akan kembali kordinasi dengan pemerintah pusat terkait persoalan ini," ungkapnya.

Sedangkan untuk pasokan oksigen, tambah Ati, sampai saat ini masih aman dan lancar. Hal itu setelah ada kerjasama dengan PT Krakatau Steel yang bersedia membantu menyuplai oksigen cair.

"Dalam sehari kami mendapat kuota 306 M3 oksigen dari PT KS," pungkasnya.

Namun meskipun demikian, tambah Ati, pak Gubernur menginginkan pasokan yang disuplai ke RS rujukan Covid-19 di Provinsi Banten bisa ditingkatkan.

Hal tersebut mengingat pabrik oksigen cair KS itu berada di kawasan Provinsi Banten. "Masa sebagai tuan rumah suplai oksigennya lebih sedikit dari Jakarta dan Jabar," imbuhnya. (Luthfillah)

Editor: Khomsu Rijal
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler