Bawa Kursi Roda, Cat dan Kuas, Mahasiswa Kritik Wali Kota Cilegon

Senin, 7 Juni 2021 20:12 WIB

Share
Mahasiswa mendatangi kantor Wali Kota Cilegon dengan membawa kursi roda, cat dan kuas. (ist)
Mahasiswa mendatangi kantor Wali Kota Cilegon dengan membawa kursi roda, cat dan kuas. (ist)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID-- 100 hari kerja Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon dikritik mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC).

Sambil membawa kursi roda, cat dan kuas mahasiswa mendatangi kantor Wali Kota Cilegon sebagai simbol kritikan terhadap sikap Helldy-Sanuji yang mengecat kantor pemerintah dengan warna yang identik dengan warna kampanye.

Ketua Umum PP IMC Hariyanto menjelaskan, mahasiswa menilai selama perjalanan 100 hari kepemimpinan Helldy-Sanuji menjabat sebagai Wali kota dan Wakil Wali kota Cilegon belum maksimal.

Keduanya seperti berjalan menggunakan kursi roda, lambat dalam bekerja dan menyelesaikan persoalan di Kota Cilegon.

Ironisnya, politisi Partai Berkarya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lebih memilih kegiatan yang dinilai bisa dilakukan oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti membagikan kursi roda.

"Program kerja Helldy-Sanuji inikan sangat banyak, pekerjaan rumah masih banyak, saya kira untuk persoalan bagi bagi kursi roda ini bisa dilimpahkan ke dinas terkait. Maka, agar kemudian Wali kota dan Wakil Wali kota bisa fokus terhdap permasalahan yang kemudian direncanakan dalam janji kampaye agar segera terselesaikan," ujarnya, Senin (7/6/2021).

Kemudian, soal mengecat kantor pemerintah dengan warna kampanye yaitu orange dan hijau toska, sebelumnya pada aksi demonstrasi di hari pertama kerja mahasiswa menyampaikan bahwa pasca pilkada harus menyudahi euforia kemenangan.

Namun pada tanggal 30 Mei lalu justru kantor walikota dicat sama persis dengan warna ketika berkampaye.

"Kami juga khawatir, ada upaya polarisasi untuk bagaimana menghambat stabilitas pemerintahan dan prinsip akur sedulur pada level masyarakat," tuturnya.

Bukan cuma soal performa kerja dan kebijakan pengecatan, mahasiswa pun mempertanyakan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang telah dilauncing namun belum dirasakan masyarakat.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler